Minggu, 27 Februari 2011

Pertemuan II - Metode Analisis Laporan Keuangan

Analisa – analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari adanya hubungan yang bertujuan untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Metode dan teknik analisa biasanya digunakan untuk menentukan serta mengukur hubungan antara pos – pos yang ada dalam laporan, sehingga kita dapat mengetahui perubahan – perubahan dari masing – masing pos tersebut jika diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat – alat pembanding lainnya.
Tujuan dari metode analisa ini adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat dimengerti.
Pada umunya, terdapat dua metode yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu analisa horisontal dan analisa vertikal.
a. Analisa Horisontal
Analisa Horisontal ialah analisa yang menggunakan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode ini disebut metode analisa dinamis.
b. Analisa Vertikal
Analisa Vertikal digunakan apabia laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Metode ini disebut metode analisa statis.

Pertemuan II - Urutan dalam Menganalisis Laporan Keuangan

Untuk menganalisa laporan keuangan, kita dapat melihat neraca. Sebuah neraca (balance sheet) akan menampilkan kondisi perusahaan pada waktu tertentu, umumnya pada posisi per akhir tahun buku, per akhir semester, atau per triwulan. yaitu kekayaan perusahaan atau benda berharga lain, yang disusun berdasarkan urutan likuiditasnya. Urutan pertama adalah Aktiva Lancarnya (Current Asset), yaitu aset yang dapat dilikuidasi atau diungkap dengan segera (dibawah satu tahun), seperti kas dan aset setara kas, Piutang dagang, Investasi jangka pendek, Persediaan barang (Inventory), dan lainnya. Lalu diikuti dengan aktiva tetap (fixed asset), seperti tanah dan bangunan, mesin/peralatan, kendaraan, dan lain-lain yang tidak dapat diuangkan atau di likuidasi dengan segera.
Sisi lain dari neraca menampilkan dua hal, yaitu utang (liabillitas) dan modal (equity) perusahaan. Utang ditampilkan sesuai dengan sumber urutannya yaitu berdasarkan prioritas pelunasan dalam hal terjadinya likuidasi atas perubahan tersebut, dan modal selisih antara total aktiva dan utang. Komponen yang termasuk dalam modal antara lain modal ditempatkan dan disetor penuh, Agio Saham, dan Laba Ditahan (retaned earning) yang merupakan akumulasi sisa laba bersih setelah dikurangi deviden yang dibayarkan.
Neraca seharusnya seimbang, jika dilihat dari kedua sisi neraca : jumlah Total Aktiva harus sama dengan Total Passiva (Utang ditambah modal). Meskipun perusahaan dalam keadaan insolvent (Total Utangnya melebihi Total Asset), Kedua sisi neracanya haruslah sama. Ini berarti modalnya negatif atau defisit!
Laporan Rugi Laba (Income Statment) akan menggambarkan dinamika perusahaan dengan menampilkan seluruh hasil operasi perusahaan selam satu periode, misalkan setahun, atau triwulan.
Ada beberapa cara untuk mengevaluasi kinerja sebuah perusahaan. Salah satunya adalah melakukan analisa laporan keuangan (finansial statment). berikut adalah urutan menganalisis laporan keuangan dalam tiga langkah :

1. Pelajari dari Neraca dan Laporan Rugi/Laba.
2. Lakukan analisis terhadap Laporan Arus Kas.
3. Lakukan pengujian hubungan antara Neraca dengan Laporan Rugi/Laba dengan menggunakan rasio-rasio. Bagi Anda yang membutuhkan jasa audit atau analisa laporan keuangan, dapat menjadikan analisis laporan keuangan Jakarta sebagai referensi.

Pertemuan II - Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisa keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :
1. Profitabilitas ialah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan suatu keuntungan untuk menyokong pertumbuhan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas dapat dilihat dari laporan laba rugi perusahaan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja suatu perusahaan.
2. Solvabilitas ialah kemampuan peusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang dapat diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas.
3. Likuiditas ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
4. Stabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kegiatan usahanya untuk jangka waktu yang panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perusahaan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.