Kamis, 16 Juni 2011

Secondhand Serenade - Distance

I'm driving down the highway
Cold and dark, dead
(It's deceiving)
It's deceiving
And miles and miles pass by
And I'm alone
My eyes feel like they're bleeding
But I'm just crying

Is this what I ask for?
Is this what I ask for?

I hate myself when I'm away from you
I swear I'm sorry
Please don't hate me too
And I don't know if my heart will make It through
I swear I'm sorry
Please don't hate me too

I don't suppose you heard me
Call your name, girl
If you say louder,
Then I'll scream louder
The cities in between us block the way
They make it harder
But I'll scream louder

Is this what I ask for?
Is this what I ask for?

I hate myself when I'm away from you
I swear I'm sorry
Please don't hate me too
And I don't know if my heart will make
It through
I swear I'm sorry
Please don't hate me too

(Don't hate me)
Don't fail now
Hold on to hope
Cause I'm yours
I'm coming home to you soon
(I'm coming home)
Cause the road is very worn
And It's begging me to come back
(To You)

I hate myself when I'm away from you
I swear I'm sorry
(I'm sorry)
Please don't hate me too
(I'm coming home)
Don't hate me too
Please don't hate me too

Victoria Amazonica, Teratai Terbesar di Dunia

Victoria amazonica adalah genus teratai air terbesar yang ada di dunia, dan mengambang di perairan dangkal sungai basin amazon. Diameter daunnya dapat tumbuh lebih dari 3 meter dan beratnya bisa mencapai 31 kg .

Teratai raksasa ini di sebut juga victoria regia sakah satu ratu victoria di Inggris, ketika di temukan oleh petualang yang bernama Robert Schomburgk pada tahun 1836.

Analisis Break Even Point

Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya)

Berikut adalah pengertian - pengertian Break Even Point menurut para ahli:

1). Menurut S. Munawir (2002) Titik break even point atau titik pulang pokok dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana dalam operasinya perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (total penghasilan = Total biaya).

2). Menurut Abdullah (2004) Analisis Break even point disebut juga Cost Volume Profit Analysis.

Arti penting analisis break even point bagi menejer perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan adalah sebagai berikut, yaitu :
a. Guna menetapkan jumlah minimal yang harus diproduksi agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
b. Penetapan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba tertentu.
c. Penetapan seberapa jauhkan menurunnya penjualan bisa ditolerir agar perusahaan tidak menderita rugi.

3). Menurut Purba (2002) Titik impas (break even) berlandaskan pada pernyataan sedarhana, berapa besarnya unit produksi yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut.

4). Menurut PS. Djarwanto (2002) Break even point adalah suatu keadaan impas yaitu apabila telah disusun perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu, perusahaan tersebut tidak mendapat keuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugian.

5). Menurut Harahap (2004) Break even point berarti suatu keadaan dimana perusahaan tidak mengalami laba dan juga tidak mengalami rugi artinya seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi ini dapat ditutupi oleh penghasilan penjualan. Total biaya (biaya tetap dan biaya variabel) sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba tidak ada rugi.

6). Menurut Garrison dan Noreen (2004) Break even point adalah tingkat penjualan yang diperlukan untuk menutupi semua biaya operasional, dimana break even tersebut laba sebelum bunga dan pajak sama dengan nol (0). Langkah pertama untuk menentukan break even adalah membagi harga pokok penjualan (HPP) dan biaya operasi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya Tetap merupakan fungsi dari waktu, bukan fungsi dari jumlah penjualan dan biasanya ditetapkan berdasarkan kontrak, misalnya sewa gudang. Sedangkan biaya variabel tergantung langsung dengan penjualan, bukan fungsi dari waktu, misalnya biaya angkut barang.

Manfaat BEP antara lain:
* Alat perencanaan untuk hasilkan laba
* Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
* Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
* Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

Komponen yang berperan pada BEP yaitu biaya, biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah, Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini

Salah satu tujuan perusahaan adalah mencapai laba atau keuntungan sesuai dengan pertumbuhan perusahaan. Untuk mencapai laba yang semaksimal mungkin dapat dilakukan dengan tiga langkah sebagai berikut, yaitu :
1. Menekan biaya produksi maupun biaya operasional serendah-rendahnya dengan mempertahankan tingkat harga, kualitas dan kunatitas.
2. Menentukan harga dengan sedemikian rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki.
3. Meningkatkan volume kegitan semaksimal mungkin.

Kegunaan Break Even Point
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisa break even point sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa jumlah biaya akan sama dengan jumlah penjualan atau dengan kata lain dengan mengetahui break even point kita akan mengetahui hubungan antara penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi atau laba, sehingga memudahkan bagi pimpinan untuk mengambil kebijaksanaan.

Analisis Break Even Point berguna apabila beberapa asumsi dasar dipenuhui. Asumsi-asumsi tersebut adalah :
a. Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dikelompokan dalam biaya variabel dan biaya tetap.
b. Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap.
c. Besarnya biaya tetap secara total tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
d. Jumlah unit produk yang terjual sama dengan jumlah per unit produk yang diproduksi.
e. Harga jual produk per unit tidak berubah dalam periode tertentu.
f. Perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk, apabila lebih dari satu jenis komposisi masing-masing jenis produk dianggap konstan (tetap).

Analisa break even point juga dapat digunakan oleh pihak menejemen perusahaan dalam berbagai pengambilan keputusan, antara lain mengenai :
1. Jumlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
2. Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
3. Besarnya penyimpanan penjualan berupa penurunan volume yang terjual agar perusahaan tidak menderita kerugian.
4. Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume penjualan terhadap laba yang diperoleh.

Break even point juga dapat digunakan dengan dalam tiga cara terpisah, namun ketiganya saling berhubungan, yaitu untuk :
1. Menganalisa program otomatisasi dimana suatu perusahaan akan beroperasi secara lebih mekanis dan otomatis dan mengganti biaya variabel dengan biaya tetap.
2. Menelaah impak dari perluasan tingkat operasi secara umum.
3. Untuk membuat keputusan tentang produk baru yang harus dicapai jika perusahaan menginginkan break even point dalam suatu proyek yang diusulkan.

Kita dapat menggunakan rumus untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1) Hubungan antara penjualan biaya dan laba.
2) Untuk mengetahui struktur biaya tetap dan biaya variabel.
3) Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.
4) Untuk mengetahui hubungan antara cost, volume, harga dan laba.

Analisa break even point memberikan penerapan yang luas untuk menguji tindakan-tindakan yang diusulkan dalam mempertimbangkan alternatif-alternatif atau tujuan pengambilan keputusan yang lain. Analisa break even point tidak hanya semata-mata untuk mengetahui keadaan perusahaan yang break even saja, akan tetapi analisa break even point mampu memeberikan informasi kepada pimpinan perusahaan mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungan dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.

Kelemahan Analisa Break Even Point.

Sekalipun Analisa break even ini banyak digunakan oleh perusahaan, tetapi tidak dapat dilupakan bahwa analisa ini mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahan utama dari analisa break even point ini antara lain : asumsi tentang linearity, kliasifikasi cost dan penggunaannya terbatas untuk jangka waktu yang pendek.

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Pengertian Modal Kerja

Pada laporan tahunan perusahaan, modal kerja didefinisikan sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Jhon Fred Weston dan Thomas E.Copeland (1996 : 327) menjelaskan bahwa modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang dan persediaan, dikurangi dengan kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.

Menurut Munawir S (1995 : 114), ada tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum dipergunakan ), yaitu:

1.Konsep kuantitatif

Konsep ini Menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar.
Konsep ini tidak mementingkan kualitas dari modal kerja, apakah modal kerja dibiayai para pemilik, hutang jangka pendek, sehingga dengan modal kerja yang besar tidak apat mencerminkan tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang besar juga. Bahkan menurut konsep ini dengan adanya modal kerja yang besar tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak mencerminkan likuiditas perusahaan yang bersangkutan.

2.Konsep Kualitatif

Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, pengertian modal kerja dalam konsep ini adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancar dan menunjukkan pula tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin kelangsungan operasi dimasa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan lainnya.

3.Konsep Fungsional

Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana yang dimiliki oleh perusahaan sepenuhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba, ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Misalnya bangunan, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya.

Ada 2 konsep utama modal kerja menurut James C. Van Horn dan John M. Wachowicz, Jr. (1997 : 214) yaitu :

1.Modal Kerja Bersih, yaitu perbedaan jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini merupakan ukuran sejauh mana perusahaan dilindungi dari masalah likuiditas.
2.Modal Kerja Kotor, yaitu Investasi perusahaan dalam aktiva lancar (seperti kas, sekuritas, piutang, dan persediaan).

Jenis-jenis Modal Kerja

Modal kerja merupakan kekayaan yang diperlukan oleh perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan perusahaan sehari-hari. Modal kerja ini akan selalu berputar sedangkan aktiva lancar yang umumnya akan menjadi uang kas dalam suatu periode akuntansi.

menurut W.B. Taylor (1995 : 61), jenis-jenis modal kerja dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu:

1.Modal Kerja Permanen, yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
* Modal Kerja Primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
* Modal Kerja Normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.

2. Modal Kerja Variabel, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan sesuai perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara:
* Modal Kerja Musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
* Modal Kerja Siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan Karena fluktuasi konjungsi.

3.Modal Kerja Darurat, yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan ekonomi mendadak).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja

Modal kerja yang cukup memang sangat penting bagi suatu perusahaan. Menurut Munawir S (1995 : 117) untuk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap cukup oleh suatu perusahaan bukanlah hal yang mudah. Karena modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1.Sifat atau tipe dari perusahaan
Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif akan lebih rendah bila dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri, karena untuk perusahaan jasa tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas, piutang maupun persediaan. Kebutuhan uang tunai untuk membayar pegawainya maupun untuk membiayai operasinya dapat dipenuhi dari penghasilan atau penerimaan-penerimaan saat itu juga, sedangkan piutang biasanya dapat ditagih dalam waktu yang relatif pendek. Sifat dari perusahaan jasa biasanya memiliki atau harus menginvestasikan modal-modalnya sebagian besar pada aktiva tetap yang digunakan untuk memberikan pelayanan atau jasanya kepada masyarakat.
Sedangkan untuk perusahaan industri, keadaan sangatlah ekstrim karena perusahaan industri harus mengadakan investasi yang cukup besar dalam aktiva lancar agar perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam operasinya sehari-hari.

2.Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual serta harga persatuan barang tersebut.
Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupun bahan dasar yang akan diproduksi sampai barang tersebut dijual. Karena semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang tersebut semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. Disamping itu pokok persatuan barang untuk mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan.

3.Syarat pembelian bahan atau barang dagang
Syarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang akan dibutuhkan untuk memproduksi barang sangat mempengaruhi jumlah modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Jika syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian yang menguntungkan, semakin sedikit uang kas yang harus diinvestasikan dalam persediaan bahan atau barang dagangan, sebaliknya bila pembayaran atas bahan atau barang yang dibeli tersebut harus dilakukan dalam jangka waktu yang pendek maka uang kas yang diperlukan untuk membiayai persediaan semakin besar pula.

4.Syarat penjualan
Semakin lunak kredit yang digunakan oleh perusahaan kepada para pembeli akan mengakibatkan semakin besar jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam sektor piutang. Untuk memperendah dan memperkecil jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang dan untuk memperkecil adanya piutang yang tidak dapat ditagih, sebaiknya perusahaan memberikan potongan tunai kepada pembeli, karena dengan begitu pembeli akan tertarik untuk membayar hutangnya dalam periode diskonto tersebut.

5.Tingkat perputaran persediaan
Tingkat perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti dalam arti dibeli atau dijual kembali. Semakin tingkat perputaran persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan (terutama yang harus diinvestasikan dalam persediaan) semakin rendah. Untuk dapat mencapai tingkat perputaran yang tinggi, maka harus diadakan perencanaan dan pengawasan pekerjaan secara teratur dan efisien. Selain itu semakin cepat atau semakin tinggi perputaran akan semakin memperkecil resiko kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, disamping itu menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.

Langkah-langkah Dalam Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja

Sebelum mengemukakan langkah-langkah dalam menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja, akan dikemukakan terlebih dahulu yang termasuk kedalam sumber modal kerja dan juga penggunaan modal kerja.

Sumber Modal Kerja

Pada dasarnya, sumber modal kerja terdiri dari dua pokok, yaitu:
a.Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan, dan
b.Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan diluar aktivitas yang biasa.

Sumber-sumber modal kerja pada umumnya berasal dari:
1)Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah pendapatan yang nampak dalam laporan perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
2)Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek), dalam menganalisis sumber modal kerja yang berasal dari keuntungan penjualan surat-surat berharga harus dipisahkan dengan modal kerja yang berasal dari hasil usaha pokok perusahaan. Dari hasil penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi kas.
3)Penjualan aktiva tidak lancar, perubahan aktiva tidak lancar menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja. Apabila hasil dari penjualan aktiva tetap atau aktiva tidak lancar ini tidak digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan, akan menyebabkan keadaan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan (adanya modal kerja yang berlebih-lebihan).
4)Penjualan saham atau obligasi, Perusahaan dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam mengeluarkan hutang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Penjualan obligasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan (terlalu besar) disamping menimbulkan beban bunga yang besar, juga akan mengakibatkan keadaan aktiva lancar yang besar sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan.

Penggunaan Modal Kerja

Penggunaan modal kerja akan mengakibatkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.

Penggunaan yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :

1)Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan.
2)Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat-surat berharga atau efek, maupun kerugian insidentil lainnya.
3)Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang.
4)Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat berkurangnya modal kerja.
5)Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi maupun bentuk hutang lainnya, serta penarikan atau pembelian kembali saham perusahaan yang beredar, atau adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi dengan berkurangnya aktiva lancar.
6)Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya. Dengan kata lain adanya penurunan sektor modal yang diimbangi dengan berkurangnya aktiva lancar atau bertambahnya hutang lancar dalam jumlah yang sama.

Disamping penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan berkurangnya modal kerja tersebut, ada pula pemakaian aktiva lancar yang tidak merubah jumlahnya baik jumlah modal kerjanya maupun jumlah aktiva lancarnya itu sendiri, yaitu penggunaan modal kerja atau aktiva lancar yang hanya menyebabkan atau mengakibatkan berubahnya bentuk aktiva lancar (modal tidak berubah), misalnya :
- Pembelian efek secara tunai.
- Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai.
- Perubahan suatu bentuk piutang kebentuk piutang lainnya.

Langkah-langkah Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Laporan tentang perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana manajemen mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya. Laporan ini akan dapat memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan yang mungkin timbul baik dari pihak manajemen, para pemegang saham, kreditur, maupun pihak-pihak lainnya.
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja menurut Bambang Riyanto (1995:355) adalah sebagai berikut :

1)Menyusun laporan perubahan modal kerja, laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing unsur modal kerja antara dua titik waktu. Dengan laporan tersebut dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja dan besarnya perubahan modal kerja.

2)Mengelompokan perubahan-perubahan dari unsur-unsur non current accaounts antara dua titik waktu tersebut kedalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja.

3)Mengelompokan unsur-unsur dalam laporan laba ditahan kedalam golongan yang perubahannya mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja.

4)Berdasarkan informasi diatas dapatlah disusun laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja.

Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Laporan perubahan kas (cash flow statement) atau laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan tersebut dengan menun jukan darimana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaanya.
Laporan sumber dan penggunaan kas menggambarkan atau menunjukan aliran atau gerakan kas yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas dalam periode yang bersangkutan.
Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada.

Tujuan Cash Flow Statement antara lain:

* Menunjukkan perubahan kas selama satu periode.
* Mengidentifikasi sumber-sumber Kas selama satu periode.
* Mengidentifikasi penggunaan Kas selama satu periode.

Sumber penerimaan kas suatu perusahaan antara lain:
1. Hasil penjualan investasi jangka panjang
2. Penjualan, emisis saham atau adanya tambahan modal dari pemilik dalam bentuk kas.
3. Pengeluaran surat tanda bukti hutang (wesel, obligasi)
4. Bertambahanya Hutang (kewajiban ) baik jangka pendek maupun panjang.
5. adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.
6. adanya penerimaan kas karena sewa , bunga atau devuden dari investasinya, sumbangan, hadiah dan restitusi pajak.

Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan dengan transaksi-transaksi sebagai berikut:
a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun pengambilan (prive) oleh pemilik.
c. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang
d. Pembelian barang dagangan secara tunai.
e. Pembayaran biaya operasi perusahaan.
f. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden, pajak, denda dsb.

Rabu, 13 April 2011

Pertemuan III (soal tentang neraca)

1. Jelaskan mengenai neraa menurut yang anda ketahui?
Jawab: Neraca (Inggris: Balance Sheet atau Statement of Financial Position)
merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang berfungsi untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal yang dihubungkan dengan persamaan berikut:
aktiva = kewajiban + modal
Informasi yang dapat dilihat dari neraca antara lain posisi sumber kekayaan perusahaan dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan perusahaan tersebut dalam suatu periode akuntansi (bulanan, riwulan, kwartal, atau tahunan

2. Per Tanggal berapa neraca disajikan, mengapa?
Jawab: Pada umunya eraca disajikan pada akhir periode akuntansi, biasanya akhir tahun yakni pada tanggal 31 Desember. Hal ini bertujua untuk mengetahui posisi keuangan tersebut dalam waktu yang berjalan selama satu periode akuntansi yang biasanya dihitung dalam 1 tahun.

3. Sebutkan persamaan neraca yang anda ketahui?
Jawab: Harta / Aktiva = Kewajiban + Modal
Maksudnya, jumlah harta pada suatu perusahaan harus sesuai dengan jumlah pasivanya (Kewajban / Hutang dan Modal). Jika terdapat perbedaan antara jumlah harta dengan kewajiban ini akan menghasilkan ketidakseimbangan posisi keuangan suatu perusahaan. Misalnya, jika jumlah hutang akan terlalu banyak, akan membuat perusahaan megalami kesulitan untuk melkukan pelunasan hutangnta.

4. Mengapa laporan keuangan menyajikan neraca laporan laba rugi dan arus kas lebih dari satu tahun, Jelaskan menurut pendapat anda?
Jawab: laporan keuangan menyajikan neraca, laporan laba rugi, dan arus kas lebih dari satu tahun untuk mengetahui perkembangan ataupun penuruan posisi keuangan suatu perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi langkah-langkah apa yang harus dilakukan jika posisi keuangan megalami penurunan, dan langkah-langkah apa yang dilakukan untuk mempertahankan kondisi posisi keuangan yang sedang baik.

5. Sebutkan jenis-jenis kewajiban perusahaan?
Jawab: Kewajiban perusahaan ada 2 yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka penjang.

Jumat, 18 Maret 2011

Pertemuan - I

1. Jelaskan arti penting laporan keuangan
Jawab : Laporan keuangan berfungsi untuk menunjukkan kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan sangat menentukan sampai sejauh manakah perusahaan tersebut masih tetap beroperasi. Disamping itu, laporan keuangan juga merupakan acuan yang paling utama tentang kemajuan (perkembangan) kondisi keuangan selama masa periode akuntansi. berdasarkan hal ini, laporan keuangan memiliki arti yang sangat penting bagi manajemen perusahaan.
2. Sebutkan pengertian laporan keuangan dan analisis lapran keuangan?
Jawab : Laporan keuanagan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
* Neraca
* Laporan laba rugi
* Laporan perubahan ekuitas
* Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
* Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Sedangkan analisis laporan keuangan ialah suatu proses analisis terhadap laporan keuangan, dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik.
3. Sebutkan syarat-syarat laporan keuangan?
Jawab : *) Relevan artinya informasi yang dijadikan harus berhubungan dengan pihak-pihak yang membutuhkan dalam pengambilan keputusan.
*) Dapat dimengerti artinyalaporan keuangan harus disusun secara jelas dan mudah dipahami oleh para pemakainya.
*) Daya uji artinya laporan keuangan disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansi serta prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
*) Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
*) Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya.
*) Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
*) Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.
4. Sebutkan keterbatasan laporan keuangan?
Jawab:
A) Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang lewat. Karenanya laporan keuangan tidak dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi
B) Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk pemakai dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu saja. Misalnya untuk Pajak dan Bank
C) Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan
D) Akutansi hanya melaporkan informasi material. Demikian pula penerapan prinsip akutansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini dianggap tidak material atau tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap laporan keuangan
E) Laporan keuangan baersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian beberapa suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva paling kecil
F) Laporan keuangan menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas), (substance over form)
G) Laporan keuangan dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis akutansi dan sifat dari informasi yang diharapkan
H) Adanya berbagai alternatif metode akutansi yang digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan
I) Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan
5. Sebutkan bentuk-bentuk laporan keuangan?
Jawab:
*) Neraca
Neraca ialah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.
*) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan) perusahan dalam mengahsilkan laba selama periode tertentu (kinerja).