Senin, 22 November 2010

Pertemuan - 6 Dasar Dasar Pemrosesan Komputer

* Central Processing Unit (CPU) mengendalikan semua unit sistem komputer dan mengubah input menjadi output.
* Unit pengendalian (control unit) membuat semua unit bekerja sama sebagai suatu sistem.
* Misalnya prosesor dan arithmetic and logic unit (ALU) merupakan tempat berlangsungnya operasi perhitungan logika sertamengolah isi penyimpanan primer.
* Penyimpanan sekunder menyediakan tempat untuk menyimpan program dan data saat tidak digunakan.

Unit input terdiri dari:
1. Keyboard
      Keyboard berfungsi untuk mengetik teks, kalimat dan lain-lain pada computer.
2. Alat Penunjuk
* Mouse
* Trackball
* Touch screen
* Light pen
* Unit remote control
3. Alat pembaca Optis
      Seperti cd, dvd.
4. Alat Pembaca Magnetik
            Seperti drive pembaca disket

Penyimpanan komputer (computer storage) ada dua bentuk dasar yaitu primer dan sekunder. Penyimpanan primer biasanya disebut main memori. Tehnologi IC utk menyediakan random access memori (RAM) yg digunakan utk menyimpan perangkat lunak dan data. Sedangkan Read Only Memori (ROM) untuk menyimpan material seperti intruksi pada saat komputer dinyalakan dan cache memori.
           
RAM (Random Access Memory)
Ram merupakan IC yang berfungsi sebagai bagian penyimpanan primer yg digunakan utk menyimpan software & data. RAM memungkinkan operasi baca maupun tulis. Akan tetapi RAM mempunyai sifat mudah hilang (volatile) maksudnya adalah isinya akan hilang saat daya listrik dimatikan

ROM (Read Only Memory)
ROM merupakan jenis khusus penyimpanan primer yang dapat dibaca tetapi tidak dapat ditulis. ROM berfungsi untuk menyimpan material seperti instruksi-instruksi yang memberitahukan komputer apa yang harus dilakukannya saat dinyalakan. ROM bersifat tidak mudah hilang (nonvolatile) yaitu isinya tidak terhapus saat daya listrik sistem dimatikan

Cache Memory
Cache Memory merupakan RAM khusus yang sangat cepat dan sangat mahal yang ditempatkan di antara RAM biasa dan processor. Pada prinsipnya, Isi cache memory diperiksa oleh processor sebelum mencari instruksi program/data di RAM biasa. Jika Cache Memory mempunyai isi yang diperlukan, pengambilan dapat dilakukan lebih cepat daripada RAM biasa dilibatkan.

Bentuk akhir dari pemrosesan komputer adalah  beberapa bentuk output dan menampilkan pilihan, yaitu : yang dicetak, grafik, mikrofilm, kartu
berlubang, dan yang diucapkan.

Jadi dapat disimpulkan peralatan input dan output penting bagi manager terutama dalam memberikan komunikasi antara manager dengan komputer. Peralatan input, seperti unit MICR dan OCR memberikan cara untuk memasukkan data kedalam database, baik ketika terjadi transaksi atau tak lama kemudian. Banyak unit output yang digunakan dalam pemecahan masalah secara tidak langsung misalnya Manager akan meminta anggota staf untuk mengumpulkan informasi dari rekaman microfilm dan kemudian menampilkan ringkasannya dalam bentuk laporan tertulis.

Pertemuan - 5 Siklus Hidup Sistem


Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) ialah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
            Tahapan dari siklus hidup sistem antara lain:
*. Tahap Perencanaan
*. Tahap Analisis
*. Tahap Rancangan
*. Tahap Penerapan
*. Tahap Penggunaan

Siklus Hidup Pengembangan Sistem :
SLDC adalah susunan yang mencakup perencanaan, analisa, disain, bentuk dan pelaksanaan yang bertahap terhadap siklus kehidupan system. Yang berpartisipasi dalam SLDC antara lain personal, pemakai, dan para ahli di bidang informasi
Keuntungan utama dari komite pengendali antara lain
1. Didukung hampir semua perusahaan
2. Proyek dikerjakan dengan perencanaan dan diawasi dengan baik
3. Membuat kebijakan, menyediakan pengawasan dibidang keuangan dan mengatasi semua masalah

Tahap Perencanaan
Manfaat dari perencanaan adalah
- Manajemen dapat mendefinisikan ruang lingkup dari sebuah proyek
- Manajemen bisa melihat masalah-masalah yang mungkin timbul
- Manajemen dapat mengatur tugas secara bertahap
- Manajemen dapat mengawasi hal-hal yang mendasar

Langkah-langkah dari tahap perencanaan antara lain:
1. Mengetahui permasalahan (cepat bertindak)
2. Mendefinisikan permasalahan
3. Menata dengan teliti
4. Memberi batasan-batasan
Mengingatkan kembali bahwa sasaran-sasaran, ukuran dan batasan adalah dasar untuk menjawab permasalahan.
5. Membuat penelitian kemungkinan yang terjadi
- Teknis
- Hasil ekonomi
- Sah dan layak
- Cara bekerja/operasional
Daftar
6. Mempersiapkan usulan penelitian sistem
Mengarah pada komite pengendali sistem
7. Meyetujui atau menolak penelitian proyek
8. Menetapkan sebuah mekanisme pengendalian
Menentukan apa yang harus dikerjakan
* Apa
* Siapa
* Kapan(jumlah waktu yang dibutuhkan untuk setiap orang berdasarkan orang-bulan)

Tahap Analisis:
Langkah-langkah:
1. Mengumumkan
- Menjelaskan proyek
- Tujuan inform and counteract fear
2. Mengorganisasikan tim proyek
- Pemakai
- Spesialis
- Pemimpin proyek
3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
- Metode
- Wawancara perorangan
- Penelitian
- Pencarian record
- Survey
Pada titik dalam siklus hidup sistem ini, analisis mengumpulkan dokumentasi dari sistem yang ada
4. Mendefinisikan kriteria kinierja sistem
5. Menyiapkan usulan rancangan
(bandingkan terhadap proposal penelitian sistem)
6. Menerima atau menolak proyek rancangan

Tahap Rancangan
1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
- Rancangan terstruktur ( atas bawah)
- Tingakat sistem
- Tingkat subsistem
- Alat-alat dokumentasi
2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
- Menyempurnakan susunan yang dapat dikendalikan

Tahap pelaksanaan
Memperoleh dan menggabungkan bentuk fisik dan konsep dari sumber daya untuk membuat sebuah sistem kerja



Tahapan dalam bentuk-bentuk pelaksanaan
a. Rencana pelaksanaan
b. Pemberitahuan
c. Mendapatkan sumber daya  RFP/menulis proposal
d. Mendapatkan sumber daya “membuat atau membeli”
e. Menyiapkan dasabase
f. Menyiapkan fasilitas fisik
g. Mengajarkan pengguna dan peserta
h. Menyiapkan proposal cutover
i. Menyetujui atau menolak cutover untuk sistem baru
j. Cutover untuk sistem baru

Tahapan pemakaian
a. Penggunaan
b. Pemeriksaan(pengulangan pelaksanaan ditempat)
* Dengan informasi dari para ahli
* Dengan pemeriksa bagian dalam (sesuatu yang berbeda dari rancangan anggota tim)
c. Memelihara sistem tersebut
* Memeriksa kesalahan
* Menjaga keadaan sekarang
* Memperbaiki
d. Menyiapkan kembali proposal perbaikan
e. Menyetujui atau menolak perbaikan

Minggu, 21 November 2010

Pertemuan - 4 Model Sistem Umum Perusahaan dan Pendekatan Sistem



Model Sistem Umum Perusahaan
1.      Aliran Sumber daya fisik
2.      aliran sumber daya konseptual
3.      Mekanisme pengontrolan perusahaan
4.      lingkaran umpan balik
Dari sistem umum perusahaan tersebut, perusahaan dapat mempertimbangkan lingkungannya atau pihak-pihak eksternal lainnya, selain itu, kegiatan perusahaan juga tidak akan berjalan tanpa sumber daya yang diberikan oleh lingkungan. Ada 8 elemen lingkungan perusahaan sebagai kerangka berpikir, antara lain: Pelanggan, pesaing, pemegang saham/pemilik, masyarakat global, karyawan, pemasok, masyarakat keuangan dan pemerintah.

Keunggulan kompetitif
Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk meningkatkan pangsa pasar. Satu hal yang terpenting yaitu manajer perusahaan menggunakan sumber daya fisik dan sumber daya konseptual untuk mencapai tujuan strategis. Dengan adanya sistem informasi yang berbeda-beda antar perusahaan satu dengan lainnya, terjadi suatu persaingan dalam menghasilkan informasi.
Keunggulan kompetitif juga dapat diwujudkan dalam bentuk keunggulan dibidang strategis, taktikal, dan operasional. Tingkat startegis, arah tukuan system informasi dapat mengubah arah perusahaan. Tingkat taktikal, manajer dapat memberi batasan bagaimana perencanaan strategis diimplementasikan. Tingat operasional, manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai cara untuk memproleh data dan mengolah informasi.

Model ialah penyederhanaan (abstraksi) dari sesuatu yang mewakili sejumlah objek atau aktivitas, yang disebut entitas (entity).
Jenis – jenis model antara lain:

1. Model Fisik
Model ini ialah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi atau bentuk nyata. Model ini biasanya berupa maket atau prototipe produk yang menggambarkan bagaimana hasil akhir produk tersebut. Model ini memiliki skala nilai paling kecil bagi para manajer dalam pemecahan masalah manajemen.
2. Model Naratif
Model naratif ialah model yang penggambaran entitasnya secara lisan atau tulisan deskriptif. Model yang digunakan oleh manajer setiap hari. Salah satu bentuk model naratif yang popular adalah komunikasi bisnis.
3. Model Grafik
Model grafik adalah model yang penggambarannya entitasnya menggunakan sejumlah garis, simbol, atau bentuk disebut model grafik. Kebanyakan digunakan di dunia bisnis untuk mengkomunikasikan informasi, seperti grafik keuangan perusahaan, kondisi pasar dan sebagainya. Model grafik juga digunakan dalam rancangan sistem informasi. Banyak peralatan yg digunakan oleh sistem analis dan programmer yang bersifat grafik, seperti bagan arus (flowchart) dan diagram arus data (data flow diagram).
4. Model Matematika
Keunggulan dari model ini adalah ketelititannya dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek dengan persamaan matematika. Model matematika dapat menangani hubungan-hubungan yang berdimensi lebih banyak daripada model grafik yang dua dimensi ataupun model fisik yang tiga dimensi, hal ini disebabkan oleh sifat model matematika yang multidimensional. Model inipun mempunyai kemampuan prediksi
Kelebihan model matematika amtara lain:
* Model ini tidak mengenal geografis (siapa saja yang mengerti simbol matematis tentu dapat mengerti model tsb)
* Ketepatan hubungan diantara bagian dari suatu obyek dapat dideskripsikan
Contoh: BEP = TFC / P – C

1. Mempermudah Pengertian
Suatu model pastilah lebih sederhana dari entitas yang diwakilinya dan entitas akan lebih mudah dimengerti jika elemen-elemen dan hubungannya disajikan dalam bentuk yang telah disederhanakan.
2. Mempermudah Komunikasi
Model dapat mengkomunikasikan informasi secara akurat kepada orang-orang yang telah mengerti makna dari berbagai bentuk, kata-kata, grafik, atau persamaan matematika entitas tersebut.
3. Memperkirakan Masa Depan
Prediksi hanya bisa didapat dari model matematika yang ketelitiannya dalam menggambarkan entitas membuatnya dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan oleh model-model yang lain.

Model system umum merupakan suatu diagram grafik beserta narasi yang menggambarkan semua organisasi secara umum, dengan menggunakan kerangka kerja sistem.

System fisik adalah sistem terbuka yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik, dimana input datang dari lingkungan perusahaan, terjadi suatu transformasi dan akhirnya output dikembalikan ke lingkungan yang sama.
1. Arus Material
Material input diterima dari pemasok bahan mentah dan komponen rakitan. Material ini lalu disimpan sampai dibutuhkan dalam proses transformasi. aterial kemudian masuk dalam kegiatan manufaktur, setelah melalui proses transformasi material yang sudah berubah menjadi barang jadi disimpan untuk kemudian menjadi output yang disitribusikan ke pasar.
2. s Personil
Input personil berasal dari lingkungan, yang biasanya diproses oleh fungsi sumber daya manusia kemudian ditugaskan ke berbagai area fungsional dimana mereka terlibat dalam proses transformasi baik langsung maupun tak langsung.
3. Arus Mesin
Mesin-mesin diperoleh dari pemasok dan biasanya berada untuk jangka waktu lama. Mesin adalah sumber daya yang terlibat secara langsung dalam berbagai bentuk, input, pemrosesan, dan output.
4. Arus Uang
Uang terutama diperoleh dari pemilik sebagai modal dan dari pembeli yang memberikan pendapatan penjualan ataupun dari berbagai lembaga yang memberikan pinjaman dan juga pemerintah.

Sistem Konseptual

Sebagian Sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian tidak. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran umpan balik (feedback), yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme-mekanisme pengendalian dan dari mekanisme pengendalian kembali ke sistem. Mekanisme pengendalian ialah sejenis alat yang menggunakan sinyal-sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah tindakan perbaikan perlu dilakukan.

Sistem Lingkaran Terbuka

Suatu sistem tanpa umpan balik ataupun mekanisme pengendalian. Tidak terdapat umpan balik dari system untuk mempengaruhi perubahan-perubahan dalam sistem.

Sistem Lingkaran Tertutup

Suatu sistem yang memiliki umpan balik dan mekanisme pengendalian. Sistem ini dapat mengendalikan output dengan membuat penyesuain pada input-nya. Contoh dari mekanisme pengendalian adalah manajemen perusahaan.

Contoh penggunaan Model Sistem Umum
Arus Material : barang – barang yang dijual.
Arus personil : manajer toko, pegawai gudang, kasir.
Sumber daya mesin : lemari pendingin, kotak peraga, rak-rak, dan komputer.
Arus uang : pemasukan terutama disediakan oleh pembeli dan pengeluaran kepada
pemasok , pegawai dan pemilik.
Proses transformasi : pembungkusan barang, mengatur barang di rak.
Elemen manajemen sistem konseptual : manajer toko dan asisten.
Pengolah informasi : komputer dan pembaca barcode serta kasir.

Sabtu, 06 November 2010

Struktur Organisasi PT. Jamsostek

Pertemuan - 3 Manfaat & Etika Dari Sistem Informasi


Masalah etika  mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian system informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 yang mencakup privasi, akurasi, properti, dan akses.

Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang tidak diberi izin untuk melakukannya.
Privasi dibedakan menjadi privasi fisik dan privasi informasi Privasi fisik ialah hak seseorang untk mencegah sseseorang yang tidak dikehendaki terhadap waktu, ruang, dan properti (hak milik), sedangkan privasi informasi adalah hak individu untuk menentukan kapan, bagaimana, dan apa saja informasi yang ingin dikomunikasikan dengan pihak lain.
Penggunaan teknologi informasi berkecenderungan membuat pelanggaran terhadap privasi jauh lebih mudah terjadi. Sebagai contoh, para pemakai e-mail sering kali jengkel dengan kiriman-kiriman e-mail yang tak dikehendaki dan berisi informasi yang tidak berguna (junk e-mail).
Di America Serikat, masalah privasi diatur oleh undang-undang privasi. Berkaitan dengan hal ini, maka:
·         Rekaman-rekaman data tdak boleh digunakan untuk keperluan lain yang bukan merupakan tujuan aslinya tanpa sepengetauhna individu bersangkutan.
·         Setiap individu memiliki hak untuk melihat datanya sendiri dan membetulkan rekaman-rekaman yang menyangkut dirinya.

Akurasi
Akurasi terhadap informasi merupakan faktor yang harus dpenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dan bahkan membahayakan.

Properti
Perlindungan terhadap hak properti yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenaldengan sebutan HAKI(hak atas kekayaan intelektual). Di Amerika Serikat, kekayaan intelektual diatur melalui tiga mekanisme, yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
Masalah kekayaan intelektual merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam sistem informasi untuk menghindari tuntutan dari pihak lain di kemudian hari


Pertemuan - 2 Teknologi Informasi Sebagai Keunggulan Kompetitif

Perusahaan dalam lingkungannya :



Keunggulan Kompetitif
Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya: menyediakan barang dan jasa dengan harga murah; menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing; ataupun
memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul, data, serta informasi yang dapat digunakan sama baiknya.
Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Anatara Lain: American Airlines dengan system pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost.
Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan
kompetitif di atas :
a.Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumberdaya fisik untuk menjadi pesaing yang tangguh.
b Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan secara terus menerus.
c Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para pelanggannya.

Sumberdaya Informasi
Sumberdaya informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database, dan informasi. Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk itu perlu manajer khusus
yang mengelola jasa informasi. Selama ini ada beberapa istilah yang lazim dikenal. Misalnya CEO (Chief Executive Officer) yaitu orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi
perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi. Beberapa istilah lain adalah CFO (Chief Financial Officer) dan COO (Chief Operating Officer). Untuk manajer jasa informasi dikenal istilah CIO (Chief Information Officer) yaitu
manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumberdaya informasi, tetapi juga area operasi
perusahaan lainnya. Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer dengan mengikuti saran-saran berikut:
1) Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya.
2) Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management;
jangan menunggu hingga diundang.
3) Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
4) Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
5) Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat
diandalkan.
6) Jangan bersifat defensif.
Perencanaan Strategis
Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling menguntungkan
dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Setelah rencana strategis ditetapkan, tiap area fungsional bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Rencana-rencana fungsional merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung perusahaan saat perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya.




Perencanaan Strategis Sumberdaya Informasi
Saat jasa informasi mulai mengembangkan rencana-rencana strategis, pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana tersebut pada tujuan strategis perusahaan, disebut “kumpulan strategis organisasi”. Langkah kedua yang tersendiri, suatu rencana jasa informasi dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan, disebut “kumpulan strategis SIM” yang terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi. Pendekatan ini dinamakan “transformasi kumpulan strategi”.

Pertemuan - 1 Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi ialah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.
Semua organisasi membutuhkan aliran informasi yang membantu manajer untuk mengambil keputusan yang dibutuhkan. Aliran informasi ini diatur dan diarahkan dalam suatu sistem informasi. Sistem informasi berperan penting dalam proses pengambilan keputusan operasional harian hingga perencanaan jangka panjang.Sebelum komputer ada, sistem informasi sudah menjadi kebutuhan organisasi. Dengan kata lain sistem informasi tidak selamanya berbasis komputer. Namun dengan berkembangnya fungsi komputer, sistem informasi saat ini umumnya didukung penuh oleh komputer. Dengan demikian istilah sistem informasi lebih sering berarti system informasi berbasis komputer.
Sistem informasi berbasis komputer memiliki 6 bagian:
Hardware
Software,
Data/informasi
Proseder
Komunikasi
Orang.

SI ditentukan dalam perusahaan bergantung pada sifat dan struktur bisnisnya. Ini berarti SI bersifat modifikatif terhadap kebutuhan organisasi. Komponen prosedur dalam SI berkaitan dengan prosedur manual dan prosedur berbasis komputer serta standar untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna. Suatu prosedur ialah urutan langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan satu atau lebih aktifitas pengolahan informasi. Pengolahan informasi ini bisa dikerjakan dengan pengguna, atau kombinasi pengguna dan staff TI. Suatu bisnis terdiri dari berbagai macam prosedur yang digabungkan secara logis untuk membentuk suatu sistem. Sebagai contoh sistem yang umumnya ada dalam suatu organisasi adalah sistem penggajian, personalia, akuntansi, dan gudang. Data mengalir dari berbagai macam sumber seperti : konsumen yang membeli produk atau layanan, penjual yang menyediakan barang, dan sumber-sumber lainnya. Sistem informasi membantu organisasi mengolah data tersebut menjadi informasi yang lengkap dan berguna.

Karakteristik Sebuah Sistem

Karaktristik sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan dan beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran. Dengan kata lain sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, melainkan terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai unsur yang saling melengkapi karena memiliki datu tujuan atau sasaran.

Pengertian Data
Data adalah fakta yang tercatat tentang suatu objek. Jadi, setiap catatan tentang suatu objek dapat disebut sebagai data. Data sebagai bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda dan sebagainya.

Macam-macam data

Berdasarkan sifatnya
Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan, Contohnya: 6,4,3,4,7
Data kualitatif,yaitu data yang bukan dalam bentuk angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori, Contohnya: Baik, buruk.

Berdasarkan sumbernya
Data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi
Data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi.

Berdasarkan cara memperoleh
Data primer,yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama/sumber data, data ini biasanya belum diolah.
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua,data ini biasanya sudah dalam keadaan diolah.

Berdasarkan cakupannya
Data Sensus, yaitu data yang diperoleh dari populasi.
Data Sampel, yaitu data yang diperoleh dari sampel.

Definisi Informasi
Pengertian formasi dalam pemakaian sistem informasi ialah . “Data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Rabu, 02 Juni 2010

Pengertian dan Fungsi Bank Muamalat

Pengertian dan Fungsi Bank Muamalat

Perkembangan dunia perbankan sudah terlihat kompleks, dengan berbagai macam jenis produk dan sistem usaha yang memiliki keunggulan kompetitif. Kekomplekan ini telah menciptakan suatu sistem dan pesaing baru dalam dunia perbankan, bukan hanya persaingan antar bank tetapi juga antara bank dengan lembaga keuangan.
Beberapa tahun yang lalu, lembaga keuangan dan bank muamalat dengan sistem syariah mulai bermunculan. Lembaga keuangan ini sudah lama berkembang di negara Arab Saudi, Kuwait, Turki, Iran dan beberapa negara Timur Tengah lainnya. Perkembangan ini selanjutnya merebak ke wilayah negara Eropa, seperti Swiss dan London, serta wilayah Asia, seperti Malaysia dan Indonesia. Dunia perbankan ternyata bukan hanya berasal dari Barat saja tetapi dunia perbankan juga berasal dari Timur.
Perbedaan antara manajemen bank muamalat dengan bank umum (konvensional) terletak pada pembiayaan dan pemberian balas jasa, baik yang diterima oleh bank maupun investor. Pada bank umum, pembiayaan disebut loan sedangkan di Bank Syariah disebut financing. Adapun balas jasa yang diberikan atau diterima pada bank umum berupa bunga (interest loan atau deposit) yang diukur dalam prosentase. Dan pada bank muamalat dengan sistem syariah, balasa jasa yang diterima hanya berdasarkan pada perjanjian bagi hasil. Selanjutnya dalam perbankan syariah dikenal istilah mudharabah, murabahah dan musyarakah untuk program pembiayaan. Bank syari’ah akan mendapatkan keuntungan berupa bagi hasil yang berasal dari proyek yang dibiayai oleh bank tersebut. Jika proyeknya terhenti, akan dicarikan solusi penyelesaian. Misalnya, dengan menjual aset proyek. Uang penjualan aset proyek yang dibiayai Bank Syariah akan dibagikan kepada bank dan nasabah sesuai penyertaan masing-masing pada usaha tersebut.
Bagi peminjam dana (borrowers), hal ini merupakan kesempatan emas dimana peminjam tidak terlalu terbebani atas bunga pinjaman tersebut. Tetapi bagi kalangan investor (deposan atau penanam modal lainnya), sistem perbankan ini kurang menjanjikan. Hal ini disebabkan karena para investor (lenders) menginginkan dana yang diinvestasikannya, memiliki pengembalian minimal sesuai dengan harapan mereka. Sebaliknya, bank sebagai media perantara (intermediasi) bisa mengalami kesulitan untuk menggalang dana masyarakat. Kegiatan operasional bank dalam bentuk penyaluran kredit, dapat terhambat jika mobilisasi dana tidak sesuai dengan jumlah permintaan pendanaan.

Bank Muamalat dan Lembaga Keuangan
Bank muamalat atau bank Islam ialah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah Islam sedangkan lembaga keuangan dapat dikatakan sebagai badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan atau tagihan (claim) serta asset non finansial atau asset riil dan memberikan pelayanan jasa dalam bentuk skim tabungan (depositori), proteksi asuransi, program pensiun, dan penyediaan sistem pembayaran melalui mekanisme transfer dana.
Jika dilihat dari dua pengertian diatas, antara lembaga keuangan dengan bank muamalat memiliki persamaan yaitu sebagai badan usaha yang bergerak dalam bidang pengelolaan keuangan dan pendanaan maupun investasi. Pernyataan ini diperkuat juga oleh Peraturan Pemerintah No. 70 tahun 1992, tentang perubahan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) menjadi bank umum. Bank umum menurut UU No. 7 Tahun 1992, disamping melakukan kegiatan usaha secara konvensional dapat juga melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Pendiri lebih menyukai bentuk lembaga keuangan, mungkin hal ini disebabkan karena lapangan maupun orientasi usahanya masih dalam lingkup yang kecil. Sedangkan untuk mendirikan sebuah bank, diperlukan capital adequacy ratio (CAR) 8% berdasarkan rasio kecukupan modal perbankan. Pada dasarnya lembaga keuangan, bank konvensional, maupun bank Islam (bank Muamalat) merupakan bagian dari manajemen keuangan modern.
Lembaga keuangan syariah maupun bank Muamalat, sebagai lembaga keuangan Islam dan alternatif pengganti bank-bank konvensional memiliki ciri-ciri keistimewaan sebagai berikut :
Adanya kesamaan ikatan emosional yang kuat antara pemegang saham, pengelola bank dan nasabahnya.
Diterapkannya sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga, sehingga akan berdampak positif dalam menekan cost push inflation dan persaingan antar bank.
Tersedianya fasilitas kredit kebaikan (Al-Qardhul Hasan) yang diberikan secara Cuma-Cuma.
Konsep (build in concept) berorientasi pada kebersamaan.
Mendorong kegiatan investasi serta menghambat simpanan yang tidak produktif melalui sistem operasi profit and loss sharing.
Memerangi kemiskinan dengan membina golongan ekonomi lemah dan tertindas, melalui bantuan hibah yang dilakukan bank secara produktif.
Mengembangkan produksi, menggalakkan perdagangan dan memperluas kesempatan kerja melalui kredit pemilikan barang atau peralatan modal dengan pembayaran tangguh dan pembayaran cicilan.
Meratakan pendapatan melalui sistem bagi hasil dan kerugian, baik yang diberikan kepada bank itu sendiri maupun kepada peminjam.
Penerapan sistem bagi hasil yang tidak membebani biaya diluar kemampuan nasabah dan akan terjamin adanya “keterbukaan”.
Menciptakan alternatif kehidupan ekonomi yang berkeadilan dalam kehidupan modern.

Fungsi dan Usaha Bank Muamalat
Di Indonesia, keberadaan bank muamalat sudah ada sejak pertengahan tahun 1992, tepatnya setelah disahkannya UU No. 7 Tahun 1992 sebagai dasar hukum, yang kemudian berubah menjadi UU No. 10 Tahun 1998. kebijakan perundang-undangan ini diperkuat oleh Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 53/BH/KDK 13.32/1.2/XII/1998, pengesahan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi No. 165/PAD/KDK 13.32/1.2/V/1999, serta izin usaha dari Menteri Keuangan untuk beroperasi dengan prinsip bagi hasil seperti bank perkreditan rakyat (BPR) Syariah.


Berdasarkan beberapa dasar hukum ini, bank muamalat memilikifungsi yang sama dengan bank umum. Fungsi-fungsi bank umum sebagaimana yang dimaksud antara lain:
Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.
Bank wajib menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien kepada nasabahnya, seperti penyediaan fasilitas kartu kredit, ATM, serta mekanisme jasa kliring dan inkaso.
Menciptakan uang.
Menciptakan uang yang dimaksud bukanlah seperti fungsi pada bank Indonesia. Menciptakan uang dalam hal ini ialah bagaimana bank muamalat dalam kegiatan operasionalnya seperti bank konvensional, dapat memberikan perolehan hasil secara maksimal. Perolehan hasil ini merupakan balas jasa (keuntungan) yang diterima dalam bentuk uang, yang dapat digunakan kembali untuk memperlancar kegiatan operasional bank atau disimpan sebagai cadangan modal.
Menghimpun dana serta menyalurkannya kemasyarakat.
Kegiatan menghimpun dana bisa dilakukan dengan cara menawarkan jasa dalam bentuk tabungan, deposito berjangka, giro maupun penerimaan dana sesuai dengan syariah Islam. Penyaluran kembali dana ke masyarakat dapat dalam bentuk pemberian kredit dan bentuk-bentuk pendanaan lainnya. Dalam penyaluran kembali dana masyarakat, bank memperoleh balas jasa dalam bentuk bagi hasil berdasarkan kesepakatan keduabelah pihak. Tujuan dari perputaran dana ini adalah agar perolehan hasil (profit) dan mobilisasi dana dapat terus berjalan.
Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya.
Jasa-jasa keuangan lainnya yang dapat ditawarkan oleh bank muamalat, antara lain :
Transfer antar bank dalam kota atau luar negeri.
Kliring (clearing)
Inkaso
Safe deposit box
Bank card
Bank notes
Travelers cheque
Letter of credit (L/C)
Bank garansi
Jasa-jasa dipasar modal
Menerima setoran-setoran lain
Kegiatan usaha bank yang dapat dilakukan berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, antara lain :
Menghimpun dana dari masyarakat. Penghimpunan atau mobilisasi dana dapat melalui sarana tabungan, deposito berjangka dan giro.
Memberikan kredit. Kredit yang diberikan dapat dalam bentuk pendanaan kegiatan ekonomi masyarakat mapun barang kebutuhan konsumen.
Menerbitkan surat pengakuan utang.
Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya seperti:
Surat-surat wesel termasuk wesel yang disekap oleh bank.
Surat pengakuan utang.
Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.
Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.
Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana komunikasi mapun dengan wesel.
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga.
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain yang berdasarkan suatu kontrak (custodian).
Melakukan penempatan dana dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.
Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring) kartu kredit dan kegiatan wali amanat (trustee).
Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.
Melakukan kegiatan lain, misalnya kegiatan transaksi dalam valuta asing, melakukan penyertaan modal atau usaha lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, dan asuransi, serta melakukan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit.
Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang.

Akuntansi Sumber Dana (Giro)

Akuntansi Sumber Dana (Giro)

Giro
Giro adalah Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindah bukuan. Transaksi giro dapat dilakukan dari peristiwa setoran nasabah baik tunai maupun kliring, setoran dari transfer, pemindah bukuan karena kliring atau transfer, penarikan tunai atau kliring penambahan karena jasa giro dan bunga dsb.

Contoh transaksi pembukaan rekening giro dan penyetoran.
Setoran Tunai
Ny. Martha adalah calon nasabah Bank Mandiri ingin membuka rekening giro pada Cabang Jakarta dengan melakukan setoran tunai sebagai setoran awal rekening gironya sebesar Rp 200.000.000,- dan biaya administrasi untuk buku cek sebesar Rp 50.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D: Kas Rp. 200.050.000,-
K:Giro Ny. Martha Rp. 200.000.000,-
K:Persediaan buku cek Rp. 50.000,-
Setoran Kliring
Ny. Martha menyerahkan cek giro Bank BRI sebesar Rp 20.000.000,- untuk disetorkan pada rekening gironya di Bank Mandiri.
Berikut adalah jurnalnya:
D: Bank Indonesia (giro) Rp. 20.000.000,-
K: Warkat Kliring Rp. 20.000.000,-
Pada waktu kliring berhasil
D: Warkat Kliring Rp. 20.000.000,-
K: Giro Ny. Martha Rp. 20.000.000,-





Penyetoran melalui Transfer
Ny. Martha menerima transfer dari Pak Tony nasabah Bank BNI sebesar Rp 15.000.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D: Giro BCA Rp 15.000.000,-
K: Giro Ny. Martha Rp 15.000.000,-
Contoh transaksi penarikan giro:
Penarikan Tunai
Ny. Martha menarik selembar cek untuk dibayarkan secara tunai oleh Bank Mandiri sebesar Rp 20.000.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Giro Ny. Martha Rp. 20.000.000,-
K : Kas Rp. 20.000.000,-
Penarikan Kliring
Ny. Martha menerbitkan cek sebesar Rp 3.000.000,- diberikan untuk temannya Nn. Desy seorang nasabah Bank Niaga
Berikut adalah jurnalnya:
D : Giro Ny. Martha Rp 3.000.000,-
K : Bank Indonesia (giro) Rp 3.000.000,-
Penarikan dengan Amanat
Ny. Martha meminta Bank Mandiri untuk mendebet rekening gironya sebesar Rp 1.500.000,- untuk dipindah bukukan ke dalam rekening Ny. Stefi pada Bank Mandiri Cabang Cawang.
Berikut adalah jurnalnya:
D : Giro Ny. Martha Rp 1.500.000,-
K : RAK * Cabang Jakarta Rp 1.500.000,-
Jasa Giro
Dasar perhitungan jasa giro:
Saldo terendah
Saldo rata-rata
Saldo harian
Saldo mengambang


Contoh transaksi pendapatan jasa giro:
Ny. Martha dalam Bulan Desember 2006 memperoleh jasa giro sebesar Rp 500.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Jasa Giro Rp 500.000,-
K : Giro Ny. Diony Rp 500.000,-

Akuntansi Perbankan Tabungan

Akuntansi Perbankan (Tabungan)

Tabungan adalah simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh sipenabung sewaktu-waktuyang diinginkan.

Contoh soal transaksi pembukaan dan penyetoran tabungan:
Setoran tunai
Ny. Stephanie pada tanggal 1 September 2010 ingin membuka tabungan di Bank BCA Cabang Jakarta. Setoran pertamanya ialah Rp. 500.000,- tunai
Berikut adalah jurnalnya:
D : Kas Rp. 500.000,-
K : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 500.000,-
Pada tanggal 4 September 2010, Ny. Stephanie kembali menyetor untuk rekening tabungannya dengan menyerahkan selembar cek Rp. 5.500.000,- dari Ny. Irna nasabah Bank BCA Jakarta. Pada hari yang sama ia juga mendapatkan transfer dari rekannya melalui Bank BCA Cabang Kalimalang sebesar Rp. 8.000.000,-
Berikut adlah jurnalnya:
D : Giro Ny. Irna Rp. 5.500.000,-
D : RAK Cabang Kalimalang Rp. 8.000.000,-
K : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 13.500.000,-
Penyetoran antar cabang
Ny. Stephanie melakukan setoran dari Bank BCA Cabang Salemba sebesar Rp. 1. 500.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : RAK Cab. Salemba Rp. 1.500.000,-
K : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 1.500.000,-
Penarikan Tunai
Ny. Stephanie menarik dana tabungannya secara tunai di Bank BCA Jakarta sebesar Rp. 300.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 300.000,-
K : Kas Rp. 300.000,-

Penarikan melalui ATM
Ny. Stephanie menarik dananya melalui ATM sebesar Rp. 200.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 200.000,-
K : Kas ATM Rp. 200.000,-
Penarikan antar cabang
Ny. Stephanie menarik rekening tabungannya di Bank BCA Cabang Kelapa Dua sebesar Rp. 2.500.000,- tunai.
Berikut adalah jurnalnya:
Pencatatan pada Cabang Kelapa Dua :
D : RAK Cabang Jakarta Rp. 2.500.000,-
K : Kas Rp. 2.500.000,-
Pencatatan pada Cabang Jakarta (penerbit)
D : Tabungan Ny. Stephanie Rp 2.500.000,-
K : RAK Cabang Kelapa Dua Rp 2.500.000,-
Contoh transaksi perhitungan bunga:
Ny. Stephanie pada Bulan September 2010 mendapatkan bunga tabungan sebesar Rp. 100.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Biaya bunga tabungan Rp. 100.000,-
K : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 100.000,-

Jika ingin melakukan penutupan rekening, penutupan rekening nasabah harus dilakukan pada cabang penerbit.
Contoh transaksi penutupan rekening:
Ny. Stephanie pada Bulan Oktober 2010 mengambil seluruh dananya sebesar Rp. 20.800.000,- dan sekaligus menutup rekening tabungannya
Berikut adalah jurnalnya:
D : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 10.800.000,-
K : Kas Rp. 10.800.000,-



Tabungan Kartu Smart
Tabungan kartu smart adalah tabungan yang memiliki kartu dimana pada kartu tabungan tersebut diberikan suatu processor (chips) untuk menyimpan data nasabah. Manfaat dari kartu smart adalah:
Alat pembayaran.
Alat untuk memperoleh diskon.
Sebagai pengganti uang tunai.

Contoh transaksi pengoprasian tabungan smart secara online:
Pembukaan dan penyetoran
Nn. Susi membuka rekening Tabungan Kartu Smart secara tunai dengan setoran awal Rp. 2.000.000,- dan beban kartu sebesar Rp 20.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Kas Rp. 2.020.000,-
K : Tabungan Nn. Susi Rp. 2.000.000,-
K : Persediaan Kartu Tabungan Rp . 20.000,-
Pada saat kartu diberikan ke nasabah, chips sudah mencatat nilai sebesar Rp. 2.000.000,-
Penggunaan kartu smart pada saat berbelanja:
Nn. Susi berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan yang menerima Kartu Smart dari bank bersangkutan sebesar Rp. 500.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Tabungan Nn. Susi Rp. 500.000,-
K : Giro Merchant Rp. 500.000,-
Contoh transaksi pengoprasian tabungan smart secara offline:
Pembukaan dan penyetoran
Nn. Susi membuka rekening Tabungan Kartu Smart secara tunai dengan setoran awal Rp. 5.000.000,00 dan beban kartu sebesar Rp. 15.000,-
D : Kas Rp. 5.015.000,-
K : Tabungan Nn. Susi Rp. 5.000.000,-
K : Persediaan Kartu Tabungan Rp. 15.000,-
Pada saat kartu diberikan ke nasabah, chips belum mencatat nilai sebesar Rp. 5.000.000,00, untuk itu harus dilakukan proses download terlebih dahulu.
Transaksi download kedalam chips
Nn. Susi melakukan proses download kedalam chips sebesar Rp. 500.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Tabungan Nn. Susi Rp. 500.000,-
K : Tabungan Kartu Chips Rp. 500.000,-
Rekening Tabungan dalam pembukuan bank tetap berjumlah Rp. 5.000.000,- terpecah pada rekening semula Rp. 4.500.000,- dan pada kartu chips Rp. 500.000,-
Penggunaan kartu smart pada saat berbelanja
Nn. Susi berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan yang menerima Kartu Smart dari bank bersangkutan sebesar Rp. 300.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Tabungan Kartu Chips Rp. 300.000,-
K : Giro Merchant Rp. 300.000,-
Rekening Tabungan dalam pembukuan bank kini berjumlah Rp. 4.700.000,- terpecah pada rekening semula Rp 4.500.000,- dan pada kartu chips Rp. 200.000,-
Contoh transaksi penarikan tunai melalui ATM:
Tarik tunai dengan chips
Nn. Susi menarik uang tunai melalui ATM dari Chips sebesar Rp. 100.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Tabungan Kartu Chips Rp. 100.000,-
K : Kas Rp. 100.000,-
Tarik tunai dengan magnetic stripe (MS)
Nn. Susi menarik uang tunai melalui ATM dengan MS sebesar Rp. 50.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Tabungan Nn. Early Rp. 50.000,-
K : Kas Rp. 50.000,-

Akuntansi Perbankan Deposito

Akuntansi Perbankan

Deposito
Deposito adalah simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berakhir.

Contoh transaksi deposito:
Ny. Ani melakukan setoran tunai untuk pembukaan rekening Deposito berjangka 6 bulan sebesar Rp. 25.000.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Kas Rp. 25.000.000,-
K : Deposito 6 bulan Ny Ani Rp. 25.000.000,-
Contoh transaksi perhitungan bunga deposito:
Bank akan memberikan bunga 12% jadi perhitungannya = 25.000.000 x 12% / 12 bulan maka bunga yang akan diterima adalah Rp. 250.000,- per bulan
Berikut adalah jurnalnya:
D : Biaya Bunga Depo Rp. 250.000,-
K : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 250.000,-
Pada saat bunga diambil tunai
D : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 250.000,-
K : Kas Rp. 250.000,-
Pada saat bunga dipindahkan kerekening tabungan
D : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 250.000,-
K : Tabungan Ny Ani Rp. 250.000,-
Contoh transaksi pencairan deposito yang belum jatuh tempo:
Ny. Ani mempunyai deposito Rp. 50.000.000,- bunga 19 % untuk jangka 1 tahun, ternyata hendak dicairkan setelah jatuh tempo bulan ke 3, maka Ny. Ani akan di kenakan penalty Rp. 625.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Deposito Ny. Diony Rp. 50.000.000,-
K : Pendapatan op lain-lain Rp. 625.000,-
K : Kas Rp. 49.375.000,-

Traveller’s Cheques
Travelle’s Cheques adalah Warkat berharga atas nama yang diterbitkan oleh suatu bank yang pencairannya dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan hanya oleh orang yang memiliki dan namanya tercantum diatas TC tersebut. TC merupakan sumber dana yang paling murah atau tidak berbunga.

Contoh transaksi penerbitan TC
Nn. Riska nasabah Bank BNI Jakarta hendak membeli Traveller’s cheques atas beban rekening gironya, sebanyak 30 lembar @ Rp. 100.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Giro Nn. Early Rp. 3.000.000,-
K : TC – Rupiah Rp. 3.000.000,-
Contoh transaksi pencairan TC
Nn. Eiska mencairkan TC pada Bank BNI Cabang Padang sebanyak 3 lembar secara tunai
Berikut adalah jurnalnya:
Pada Cab. Padang
D : RAK- Jakarta Rp. 300.000,-
K : Kas Rp. 300.000,-
Pada Cab. Jakarta
D : TC – Rupiah Rp. 300.000,-
K : RAK – Padang Rp. 300.000,-
Contoh transaksi penjualan TC oleh Agent
Penjualan kepada agen, Bank akan memberikan potongan yang akan dibebankan kepada Biaya Komisi.
D : Kas Rp. 3.000.000,-
K : Biaya komisi Rp. 60.000,-
K : TC – Rupiah Rp. 2.940.000,-





Rekening Titipan (Payment Point)
Rekening titipan adalah pembayaran dari masyarakat yang ditunjukkan untuk keuntungan pihak tertentu seperti rekening listrik, telepon, uang sekolah suatu Universitas, pajak televisi dsb.
Contoh transaksinya:
Bank Bukopin Senen menerima sebundel rekening tagihan listrik PLN bernilai Rp 30.000.000,- untuk tagihan pelanggan periode September 2010
K : Rek. Adm Rupiah
Warkat Rek. PLN yang Diterima………..Rp. 30.000.000,-
Pada akhir hari jumlah pembayaran pelanggan PLN yang diterima mencapai jumlah sebesar Rp 5.000.000,00 diterima secara tunai
Berikut adalah jurnalnya:
D : Rek. Adm Rupiah
Warkat Rek. PLN yang Diterima.......Rp 5.000.000,-
D : Kas Rp. 5.000.000,-
K : Giro – Rekening PLN Rp. 5.000.000,-

Dana Setoran Naik Haji
Contoh Transaksinya:
Nn. Tina menyetorkan dana ongkos haji sebesar Rp. 20.000.000,- tunai di Bank Muamalat. Setoran tersebut ditujukan untuk keuntungan rekening giro C.V Padang Arafah sebagai pengelola haji.
Berikut adalah jurnalnya:
D : Kas Rp. 20.000.000,-
K : Dana Setoran Naik Haji Rp 20.000.000,00

D : Dana Setoran Naik Haji Rp. 20.000.000,-
K : Giro CV Arafat Rp. 20.000.000,-
Ny. Nisa membuka rekening tabungan haji di Bank BNI Syariah sebesar Rp. 1.000.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Kas Rp. 1.000.000,-
K : Tabungan Naik Haji Ny. Endang Rp. 1.000.000,-
Ny. Endang yang telah memiliki tabungan naik haji sebesar Rp 50.000.000,- datang hendak mencairkan dan menyetor dana tersebut kepada C.V Padang Masyar, pengelola perjalanan haji

D : Tabungan Naik Haji Ny. Endang Rp. 50.000.000,-
K : Giro C.V Padang Masyar Rp. 50.000.000,-

Rabu, 17 Maret 2010

Money Laundering

Money Laundring
Kini perbankan menjadi lahan subur untuk praktek money laundering. Ratusan kasus terjadi tiap tahun dengan modus yang semakin canggih dan rumit.
Laporan Bureau for International Narcotics and Law Enforcement Affairs, United States, Maret 2003 dengan judul “International Narcotic Control Strategy Report” menyebutkan Indonesia, bersama 53 negara lain, termasuk dalam kelompok Major Laundering Countries di wilayah Asia Pasifik. Hal ini berarti bahwa Indonesia dianggap sebagai negara yang sistem keuangannya terkontaminasi bisnis narkotika internasional dan melibatkan dana dalam jumlah sangat besar.
Kejahatan transnasional ini memang menjadi hal yang menakutkan bagi semua negara dan jaringan perbankan global. Hal ini dikarenakan bank yang dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk membersihkan dana hasil kejahatan mereka.
Pencucian uang merupakan upaya membersihkan dana hasil kejahatan dengan cara menyembunyikan, menyamarkan, atau mengaburkannya melalui kliring-kliring lembaga keuangan atau perbankan. Tujuannya agar dana haram tersebut seolah-olah merupakan uang halal hasil kegiatan yang legal.
Sayangnya, aksi ini sulit dijerat dan dibuktikan. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat ada 7.179 laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) yang terjadi di bank sampai 28 Februari 2007 dan dari hasil analisis terhadap 650 LTKM, PPATK telah melimpahkan 448 kasus ke pihak kepolisian dan kejaksaan. Kurang lebih 90% di antaranya diduga berasal dari tindak pidana korupsi, penipuan, kejahatan perbankan, terorisme, dan penggelapan pajak.

Membersihkan praktek pencucian uang bukanlah hal yang sangat mudah. Modus operandinya kian kompleks dengan memanfaatkan teknologi dan rekayasa keuangan yang rumit. Misalnya modus layering yang sulit dideteksi karena uang yang ditempatkan di bank berulang kali dipindahkan ke bank lain, baik antarnegara maupun lintas negara. Untuk mendeteksinya, dibutuhkan dukungan sistem teknologi informasi (TI) yang sangat memadai.
Selain itu untuk memerangi praktek pencucian uang ini juga dibutuhkan dukungan bank. Bahkan, bank seharusnya pada garis terdepan. Seperti halnya yang dilakukan oleh PermataBank. Belum lama ini, PermataBankini berhasil menerapkan Anti Money Laundering System BankAlert (AMLSB). Sistem ini menjadi peranti deteksi dini secara online dan real time terhadap indikasi praktek pencucian uang.
Sistem AMLSB milik PermataBank pada prinsipnya bekerja dengan tiga komponen inti: sistem database, analitikal, dan against. Against merupakan perangkat lunak yang dibuat disetiap perangkat lunak operasional, seperti bagian layanan pelanggan. Jadi, ketika ada pembukaan rekening baru, piranti ini akan mengambil data calon nasabah tersebut lalu mengirimnya ke sistemanalisis. Di saat bersamaan, piranti yang sama juga mengambil data dari sistem database dan mengirimnya pula ke sistem analisis. Informasi dan data ini kemudian diolah dan dianalisis oleh sistem, kemudian hasilnya dikirim kembali berupa informasi status. Jadi, setiap transaksi secara otomatis diproses dan disinkronisasi lebih dulu dengan database nasabah dan daftar hitam milik Permatabank. “Kalau ternyata nama tersebut masuk daftar hitam, otomatis informasi tersebut bisa cepat diketahui.” Ketika ditemukan ketidakwajaran - baik dilihat dari pola transaksi maupun profil nasabahnya - secara otomatis sistem ini memberikan peringatan dini, termasuk memblokirnya. Sebagai contoh, transaksi yang melibatkan nama yang masuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHBI), otomatis akan muncul pesan mengenai status blokir. Prosesnya baru bisa dilanjutkan kalau mendapatkan validasi dan jaminan dari pejabat bank yang berwenang yang menyatakan transaksi tersebut wajar.
Dengan alur proses seperti ini, sistem AMLSB membutuhkan database yang bagus. Bank harus selalu memperkaya informasi di dalam database-nya untuk dapat menangkap setiap indikasi pencucian uang. Hal ini bisa dilakukan, misalnya, lewat menjalin kerja sama strategis dan menghubungkan sistem database antarperusahaan. AMLSB juga harus terhubung dengan DHBI maupun daftar orangyang masuk jaringan teroris internasional.
Disamping itu, AMLSB memiliki fitur Office of Foreign Asset Control, serta fungsi deteksi real time terhadap transaksi incoming remittance yang tak sesuai dengan karakteristik nasabah. Kelebihan lainnya adalah AMLSB bisa membuat diagram alur transaksi uang yang mencurigakan. Dari sisi pelaporan, peranti ini mampu memberikan bobot risiko kepada setiap transaksi berdasarkan analisis terhadap profil nasabah maupun transaksinya.
Sayangnya, bank-bank nasional yang memiliki sistem AMLSB jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Seperti, Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI mengembangkan sistem anti money laundering (AML) sejak beberapa tahun lalu. Mereka menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan Infrasoft Technologies Ltd., sebuah perusahaan berbasis di India. Hebatnya, bank yang tahun lalu membukukan laba bersih Rp4,25 triliun ini telah menerapkan sistem tersebut di lebih dari 950 kantor cabang dan terhubung dengan arsitektur core banking yang terintegrasi.
Untuk menangkal praktek pencucian uang, mereka menerapkan sistem antimoney laundering (AML) sendiri. Kendati dikembangkan sendiri, mereka merasa peranti tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan saat ini.
Sistem itu juga membantu mempercepat deteksi terjadinya fraud dan praktek pencucian uang. Namun, kerawanan aksi pencucian uang tergantung pula pada ketegasan dan penegakan hukumnya. Dalam kasus pencucian uang, perbankan juga membutuhkan proteksidari aparat hokum.

Rabu, 10 Maret 2010

manajemen perbankan Perusahaan PDAM Banjarmasih

PT. PDAM Bandarmasih

I. Pendahuluan
Air merupakan sarana yang sangat vital bagi kelangsungan hidup, baik itu manusia, binatang maupun tumbuhan. Seiring dengan pertambahan Jumlah penduduk, perkembangan kota Banjarmasin baik disektor pembangunan maupun industri yang terus meningkat mengakibatkan kebutuhan akan air minum terus bertambah.
Untuk itu Perusahaan Daerah Air Minum Bandarmasih sebagai perusahaan pengelola air minum di Kota Banjarmasin dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan akan air minum. Yang dimaksud disini adalah air bersih yang didistribusikan kepada masyarakat dengan kualitas, kwantitas serta kontinuitas yang memenuhi persyaratan dan handal. Agar pengelolaan air minum dapat terlaksana dengan baik dan benar diperlukan pengelolaan dengan sistem manajemenyang professional baik dari segi perencanaan, kapasitas produksi, sistem pendistribusian, pengelolaan keuangan, serta pengawasan, sehingga kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi.
Disadari bahwa kapasitas sumber daya dan kemampuan sistem kapasitas produksi yang tersedia masih terbatas dan perlu terus ditingkatkan, untuk itu perlu disusun program program kerja, anggaran dan perencanan strategis yang terpadu yang dapat dipergunakan oleh pihak manajemen sebagai bahan referensi untuk mengambil keputusan pengembangan investasi serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih Banjarmasin berupaya untuk tetap eksis dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya sejalan dengan perkembanganKota Banjarmasin dan sekitarnya.
II. Profil dan Potensi Wilayah
Kota Banjarmasin merupakan Ibukota Propinsi Kalimantan Selatan yang pada saat ini sedang mengalami pertumbuhan fisik dan ekonomi yang cukup pesat dengan tingkat pelayanan yang masih memerlukan perbaikan dan pengembangan. Dengan perkembangan yang cukup pesat tersebut Kota Banjarmasin dipersiapkan sebagai kota perdagangan berusaha untuk mencukupi berbagai kebutuhan fasilitas niaga sehingga dalam waktu dekat akan segera dikembangkan menjadi kota metropolitan.
III. Kondisi Fisik Wilayah
Ditinjau dari letak geografisnya wilayah Kota Banjarmasin yang terletak pada 3 ° 15' – 3 ° 22' Lintang Selatan dan 114 ° 98' - 114 ° 98' Bujur Timur berada di ujung Selatan Propinsi Kalimantan Selatan di dekat Sungai Barito dibelah oleh Sungai Martapura.
Wilayah kota Banjarmasin secara topografi terletak pada ketinggian 0,16 meter dibawah permukaan laut atau merupakan daerah dataran yang terdiri dari rawa-rawa atau sering disebut sebagai daerah dataran banjir dengan luas wilayah 72 km 2 , oleh karena itu Kota Banjarmasin memiliki suhu udara yang panas dengan suhu rata-rata 25 – 38 ° C dengan curah hujan bulanan rata-rata sekitar 236 mm dan jumlah hari hujan berkisar 157 hari per tahun.
Wilayah kota Banjarmasin pada bagian Utara dibatasi Kabupaten Barito Kuala, bagian Timur oleh Kabupaten Banjar, bagian Barat oleh Kabupaten Barito Kuala dan bagian Selatan dibatasi oleh Kabupaten Banjar.
IV. Demografi
Kota Banjarmasin secara administratif terdiri dari 4 kecamatan dengan 50 kelurahan. Penduduk Kota Banjarmasin berdasarkan hasil regristrasi pada akhir tahun 1999 berjumlah 558.550 jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,44 % per tahun. Sementara jumlah pendudukyang dihitung berdasarkan jumlah eksisting dan proyeksi penduduk wilayah kota Banjarmasin pada akhir tahun 1996 sebanyak 535.184 jiwa dan diestimakan pada akhir tahun 2001 akan bertambah menjadi 570.906 jiwa dengan pertumbuhan 1,11 % per tahun.
V. Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah
Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional, 1996), kota Banjarmasin secara fungsional telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Hal ini berarti bahwa sebagai PKW harus mampu menyediakan jasa pelayanan perbankan dan keuangan, pengolahan dan pengiriman barang, transportasi, pemerintahan dan jasa pelayanan lainnya bagi propinsi dan kabupaten-kabupaten lainnya.
Skenario pengembangan Kota Banjarmasin pada 4 kecamatan cenderung terkonsentrasi di Banjar Utara dan Banjar Selatan. Hal tersebut dapat di teguhkan oleh Bank Tabungan Negara (BTN)yang telah menyalurkan dana KPR dengan membangun rumah sejumlah 1.198 unit di Banjar Utara dan Banjar Selatan pada tahun 1995 dan 1996. Lebih lanjut usulan jalan selatan ruas jembatan Barito – Berangas - Banjar Barat dan pelaksanaan pemekaran ruas pelabuhan Trisakti - Liang Anggangakan memperkuat pola pemekaran kota Utara – Selatan.
Penekanan kota ke arah timur perlu diarahkan untuk menghindari daerah pertanian beririgasi walaupun kondisi topografi kota relatif datar, sedangkan perluasan ke arah tenggara perlu dicegah karena merupakan daerah genangan air rawa.
Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan melalui Rencana Umum Tata Ruang kawasan perkotaan Banjarmaskuala 1999-2019 telah mencanangkan rencana pemekarankota Banjarmasin yang mencakup Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala dengan total luas sebesar 119.785 ha. Rencana tersebut dicanangkan mengingat fungsi dan perankota Banjarmasin sebagai kota Orde I, di lain pihak terbatasnya wilayah kota Banjarmasin yang hanya 7.200 ha serta adanya kepadatan penduduk yang tinggi dibeberapa kelurahan sementara kepadatan penduduk kabupaten sangat rendah.
Untuk memacu pertumbuhan Banjarmasin dirasakan perlu membentuk suatu konsentrasi planologi berupa kota baru yang mampu menarik minat investor untuk menanamkan modalnya. Kota baru itu terletak di dalam wilayah Banjarmaskuala dan disebut Banjarmasin Metropolitan Area (BMA). Rencana pengembangan BMA masih dalam studi dan akan dikembangkan dalam jangka panjang dari 1999 sampai 2019. Opsi pengembangan kota baru menimbulkan 3 alternatif bagi BMA seperti terlihat pada gambar 2.2. Dilihat dari rencana pembangunan berbagai prasarana seperti jalan lingkar luar dan terminal peti kemas di sebelah timur, agaknya ada kecenderungan kuat BMAakan dikembangkan di sebelah timur kota Banjarmasin.
VI. Implikasi Pengembangan Kota Terhadap Kebutuhan Air
Secara umum rencana pengembangan kota Banjarmasin akan memberikan masukan terhadap PDAM dalam mengembangkan wilayah pelayanan sesuai dengan arah kebijakan pengembangan wilayah. Pokok-pokok pemikiran menyangkut rencana pengembangankota terhadap penyediaan air oleh PDAM antara lain adalah :
• Rencana pengembangan pemukiman penduduk diarahkan ke arah luar dari pusat kota, yaitu ke arah utara dan selatan serta sebagian timur sehingga secara otomatis akan menimbulkan demand yang tinggi akan air bersih, dalam hal ini merupakan peluang PDAM untuk sesegera mungkin melakukan pengembangan jaringan distribusi air sebelum ada pesaing atau alternatif lain untuk mendapatkan air bersih.
• Melakukan inventarisasi terhadap klasifikasi konsumsi penggunaan air domestik dan non domestik pada daerah pemukiman di pusat kota sehubungan dengan adanya pemindahan pemukiman dan pengembangan ke arah luar dari pusat kota.
• Rencana pengembangan BMA, kawasan industri dan niaga di daerah pelabuhan Trisakti serta terminal peti kemas juga memerlukan suplai air bersih yang memadai, untuk itu PDAM harus melakukan recognaise terhadap klasifikasi dan jumlah industri yang akan dibangun sehingga dapat diperkirakan kebutuhan akan air bersih pada daerah tersebut.
VII. Profil Perusahaan
Cakupan pelayanan PDAM Bandarmasih di tahun 2006 telah mencapai 86 % dari total jumlah penduduk kota Banjarmasin sebanyak 624.089 jiwa dengan jumlah pelanggan seluruhnya 91.552 sambungan.
Sistem penyediaan air minum PDAM Bandarmasih terdiri dari 2 sistem produksi yang melayani 4 zone, dengan total kapasitas sebesar 1.571 lt/dt, yaitu IPA Pramuka 1.025 lt/dt melayani kecamatan Banjarmasin Timur dan Selatan dan IPA Yani kapasitas 546 lt/dtyang melayani kecamatan Banjarmasin Barat dan Utara. Kontinuitas pengaliran air distribusi selama 24 jam sebesar 94%, atau tinggal 6% yaitu pada daerah pinggirankota . Tingkat kehilangan air 28,5%, dengan posisi keuangan tahun 2006 (sebelum audit) dalam kondisi laba sebesar Rp. 2,96 milyar dengan rasio operasi 103% dan kinerja cukup
VISI
Visi PDAM Banjarmasin Kota Banjarmasin : “ Menjadi Perusahaan Air Minum Yang Mandiri, Profesional Dan Terbaik Dalam Pelayanan ”
Pemahaman dari visi tersebut adalah membangun kemandirian dalam meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan, artinya seluruh program kegiatan dilaksanakan bertumpu pada kemampuan yang dimiliki. Profesional dalam pengelolaan yang didasari dari kualitas sumber daya manusia yang berjiwa kewirausahaan dalam memberikan pelayanan serta menjadi yang terbaik yang tercermin dari konsistensi pendistribusian air minum ke konsumen selama 24 jam per hari secara berkesinambungan sepanjang musim
MISI
Untuk dapat merealisasikan visi tersebut disusun misi sebagai berikut :
- PDAM Bandarmasih Full Cost Recovery
- Karyawan profesional dan sejahtera
- Standarisasi kualitas pelayanan
- Memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah
Tujuan yang hendak dicapai dalam lima taun kedepan adalah menjadikan PDAM Bandarmasih dapat berkembang secara mandiri menjadi sebuah Perusahaan Air Minum.
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN
TAHUN BUKU 2005

No. Uraian Nilai Indikator
2005 2004 2003 2002 2001 2000
1. Aspek Keuangan 22.50 26.25 16.50 18.00 24.00 15.00
2. Aspek Operasional 22.98 23.83 23.83 22.13 22.98 21.28
3. Aspek Administrasi 11.67 11.67 12.50 12.50 12.50 11.67
Jumlah Kinerja Seluruhnya 57.15 61.75 52.83 52.63 59.48 47.95
Klasifikasi Kinerja Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup
sumber:
Laporan Temuan Pemeriksaan atas Kinerja PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin Tahun Buku 2005 tanggal 10 Juli 2006 s.d. 3 Agustus 2006

VIII. Strategi & Sasaran Utama
A. Sasaran :
Berdasarkan visi dan misi diatas sasaran utama yang akan dicapai adalah peningkatan kinerja PDAM, yaitu :
1. Pengembangan Pelayanan
Cakupan pelayanan tahun 2011 sebesar 98 % dari total jumlah penduduk kota Banjarmasin sebanyak 686.450 jiwa dengan jumlah pelanggan sebanyak 120.703 sambungan serta pelayanan berwawasan regional.

2. Full Cost Recovery
Rasio antara pendapatan dibagi biaya melebihi 100 %, termasuk didalamnya PDAM dapat membayar tanggung jawab hutang serta dapat memperbaiki atau mengganti peralatan-peralatan sistem produksi dan distribusi.
3. Pelayanan Prima
Seluruh wilayah kota Banjarmasin terlayani PDAM dengan kualitas air minum (17 zona air minum tahun 2011), kontinuitas pengaliran selama 24 jam sepanjang tahun serta layanan pelanggan yang cepat, tepat, mudah dan bersahabat.
B. Strategi
- Optimalisasi sistem produksi dan distribusi.
- Peningkatan kualitas pelayanan
- Pengembangan sumber daya manusia
- Peningkatan pendapatan perusahaan
C. Kebijakan
- Peningkatan cakupan pelayanan dan jumlah pelanggan
- Sharing PDAM dengan Pemerintah pusat, Propinsi dan Kota dalam Optimalisasi infrastruktur sistem penambahan air baku.
- Upaya restrukturisasi hutang dengan Departemen Keuangan Peningkatan kualitas sumber daya manusia
- Efesiensi dan efektivitas dilingkungan kerja.

IX. Analisis SWOT (Streghts, Weakness, Opportunities, Threats)
A. Ancaman (Threats)
• Lemahnya peraturan dan keamanan pasokan sumber air baku
• Kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil.
• Kenaikan harga BBM, upah minimum serta bahan operasional
• UU perlindungan konsumen PDAM siap air minum
• Pesaing dari perusahaan sejenis
• Berkembangnya budaya hemat air.
• Pencemaran lingkungan sumber air baku.
B. Peluang (Opportunities)
• Kondisi air tanah jelek merupakan potensi pasar yang baik
• Pesatnya laju pertumbuhan penduduk dan daerah pelayanan.
• Masyarakat sadar akan arti penting air minum untuk kesehatan
• Sumber air baku dari Sungai Tabuk masih tersedia.
• Dukungan Pemda atas program penyesuaian tarif setiap tahun masih dapat berjalan dengan baik.
• Dukungan Pemda atas program penyesuaian tarif setiap tahun masih dapat berjalan dengan baik.
• Dukungan Pemda dalam upaya pengembangan KSO dengan pihak swasta dan daerah lain.
• Dukungan seluruh stakeholder atas program peningkatan dan pengembangan PDAM.
• Memilliki hak eksklusif mengelola air minum
• Banyak investor yang ingin menamkan modal/ bermitra
C. Kelemahan (Weakness)
• Terbatasnya pasokan air baku
• Tingkat kehilangan air masih cukup tinggi
• Peralatan pendukung sistem produksi-distribusi belum memadai
• Layanan hasil pembacaan meter yang belum optimal
• Layanan pengaduan yang belum on-line
• Biaya operasional masih tinggi.
• Belum Full cost recovery
• Besarnya beban hutang pinjaman jangka panjang.
Posisi perusahaan
Dari kesimpulan diatas dapat dijelaskan bahwa kekuatan PDAM Bandarmasih masih besar, sehingga dapat mengeleminir kelemahan yang ada. Kemampuan PDAM Kota Banjarmasin untuk melakukan pengembangan wilayah pelayanan dalam 5 tahun kedepan masih berpotensi cukup besar dari ketersediaan fasilitas sistem produksi dan distribusi yang dimiliki. Hanya saja untuk percepatan pembangunan masih memerlukan dukungan berbagai pihak, salah satunya dukungan terhadap program penyesuaian tarif yang sudah berlangsung selama 4 tahun.
Namun demikian tingginya beban biaya operasional perusahaan mengakibatkan pengembalian hutang jangka panjang tidak dapat berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan, walaupun dari segi keuangan sudah baik (memperoleh laba).
Peluang yang dimiliki PDAM Bandarmasih yang bersifat strategis masih lebih besar, sehingga dapat mengeliminir acaman yang ada, termasuk ancaman peraturan pemerintah tentang PDAM harus air siap minum beserta budaya hemat air yang dapat dieleminir melalui program rehabilitas sistem jaringan distribusi yang terencana dan kerja sama opersional dengan daerah lain.
Dari analisa diatas menempatkan PDAM Bandarmasih pada posisi Kwadran III/ pertumbuhan (growth strategy), yaitu dengan menerapkan strategi Agresif yang bertumpu pada kekuatan serta peluang yang ada.

Streghts (S)
1. Aplikasi sistem dan strategi
pemasaran yang baik.
2. Tim yang berpengalaman,
spesialis dan profesional.
3. Pangsa pasar produk 55%.
4. Produk eksklusif dan
termasuk dalam kategori
terbaik
Weakness (W)
Terbatasnya pasokan air baku
Tingkat kehilangan air masih cukup tinggi
Peralatan pendukung sistem produksi-distribusi belum memadai
Layanan hasil pembacaan meter yang belum optimal
Layanan pengaduan yang belum on-line
Biaya operasional masih tinggi.
Belum Full cost recovery
Besarnya beban hutang pinjaman jangka panjang.

Oppotunitties (O)
Kondisi air tanah jelek merupakan potensi pasar yang baik
Pesatnya laju pertumbuhan pendudukandaerah pelayanan.
Masyarakat sadar akan arti penting air minum untuk kesehatan
Sumber air baku dari Sungai Tabuk masih tersedia.
Dukungan Pemda atas program penyesuaian tarif setiap tahun masih dapat berjalan dengan baik.
Dukungan Pemda atas program penyesuaian tarif setiap tahun masih dapat berjalan dengan baik.
Dukungan Pemda dalam upaya pengembangan KSO dengan pihak swasta dan daerah lain.
Dukungan seluruh stakeholder atas program peningkatan dan pengembangan PDAM.
Memilliki hak eksklusif mengelola air minum
Banyak investor yang ingin menamkan modal/ bermitra Strategi SO
Ciptakan Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan pelu ang sebesar-besarnya. Strategi WO
Ciptakan Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Threats (T)
- Lemahnya peraturan dan keamanan pasokan sumber air baku
- Kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil.
- Kenaikan harga BBM, upah minimum serta bahan operasional
- UU perlindungan konsumen PDAM siap air minum
- Pesaing dari perusahaan sejenis
- Berkembangnya budaya hemat air.
- Pencemaran lingkungan sumber air baku. Strategi ST
Ciptakan Strategi perusahaan yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Strategi WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman bersifat defensif.

- Rasio Rentabilitas yang meliputi :
- Return on Operating Assets tahun 2005 dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 0,50%, dibandingkan dengan tahun 2001 dan 2002 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 4,75% dan 3,04%, sedangkan dibandingkan dengan tahun 2003 mengalami penurunan sebesar 6,01%,
- Return (net) on Operating Asset tahun 2005 dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 1,23%, dibandingkan dengan tahun 2001 dan 2002 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 10,15% dan 8,44% sedangkan dibandingkan dengan tahun 2003 mengalami penurunan sebesar 0,61%.
- Return on Sales tahun 2005 dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 0,97%, dan dibandingkan dengan tahun 2001, 2002 dan 2003 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 13,68%, 8,80% dan 6,76%.
- Return On Aktiva Produktif tahun 2005 dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 0,53%, dan dibandingkan tahun 2001, 2002, dan 2003 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6,07%, 4,20%, 3,33%.
Kenaikan Rasio Rentabilitas ini disebabkan PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin secara bertahap telah dapat meningkatkan laba dimana tahun 2005 yang bila dibandingkan dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar Rp2.508.385.308,58 (183,75%).
- Likuiditas perusahaan meliputi :
- Cash Ratio tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 1,32 kali, dan dibandingkan dengan tahun 2001, 2002 dan 2003 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 1,58 kali, 1,66 kali dan 1,65 kali.
- Quick Ratio tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 1,17 kali, dan dibandingkan dengan tahun 2001, 2002 dan 2003 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 2,48 kali, 2,58 kali dan 2,55 kali.
- Current Ratio tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 1,12 kali, dan dibandingkan dengan tahun 2001, 2002 dan 2003 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 2,82 kali, 2,91 kali dan 2,88 kali.
Kenaikan likuiditas perusahaan disebabkan prosentase aktiva lancar lebih besar daripada kenaikan kewajiban lancar.
- Rasio Solvabilitas meliputi
- Total Assets to Debt Ratio tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 0,2 kali yang disebabkan prosentase kenaikan aktiva lebih besar daripada kenaikan hutang khususnya hutang jangka panjang, dan dibandingkan dengan tahun 2001, 2002 dan 2003 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,14 kali, 0,18 kali dan 0,20kali.
- Total Debt to Equity Ratio tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004 dan tahun 2003 masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,21 kali dan 0,10 kali yang disebabkan prosentase kenaikan hutang lebih kecil daripada kenaikan modal, namun dibandingkan dengan tahun 2001 dan 2003 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,12 kali dan 0,03 kali.
- Debt to Equity Ratio tahun 2005 dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 0,5 kali yang disebabkan prosentase kenaikan hutang jangka panjang lebih besar daripada kenaikan modal, dan bilan dibandingkan dengan tahun 2001, 2002 dan 2003 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,24 kali, 0,33 kali dan 0,42 kali.
- Operating Ratio perusahaan tahun 2005 dibandingkan tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 0,01 kali, yang disebabkan prosentase kenaikan pendapatan operasi lebih besar dibandingkan biaya operasinya, dan dibandingkan dengan tahun 2001, 2002 dan 2003 masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,14 kali, 0,09 kali dan 0,07kali.