Untuk menganalisa laporan keuangan, kita dapat melihat neraca. Sebuah neraca (balance sheet) akan menampilkan kondisi perusahaan pada waktu tertentu, umumnya pada posisi per akhir tahun buku, per akhir semester, atau per triwulan. yaitu kekayaan perusahaan atau benda berharga lain, yang disusun berdasarkan urutan likuiditasnya. Urutan pertama adalah Aktiva Lancarnya (Current Asset), yaitu aset yang dapat dilikuidasi atau diungkap dengan segera (dibawah satu tahun), seperti kas dan aset setara kas, Piutang dagang, Investasi jangka pendek, Persediaan barang (Inventory), dan lainnya. Lalu diikuti dengan aktiva tetap (fixed asset), seperti tanah dan bangunan, mesin/peralatan, kendaraan, dan lain-lain yang tidak dapat diuangkan atau di likuidasi dengan segera.
Sisi lain dari neraca menampilkan dua hal, yaitu utang (liabillitas) dan modal (equity) perusahaan. Utang ditampilkan sesuai dengan sumber urutannya yaitu berdasarkan prioritas pelunasan dalam hal terjadinya likuidasi atas perubahan tersebut, dan modal selisih antara total aktiva dan utang. Komponen yang termasuk dalam modal antara lain modal ditempatkan dan disetor penuh, Agio Saham, dan Laba Ditahan (retaned earning) yang merupakan akumulasi sisa laba bersih setelah dikurangi deviden yang dibayarkan.
Neraca seharusnya seimbang, jika dilihat dari kedua sisi neraca : jumlah Total Aktiva harus sama dengan Total Passiva (Utang ditambah modal). Meskipun perusahaan dalam keadaan insolvent (Total Utangnya melebihi Total Asset), Kedua sisi neracanya haruslah sama. Ini berarti modalnya negatif atau defisit!
Laporan Rugi Laba (Income Statment) akan menggambarkan dinamika perusahaan dengan menampilkan seluruh hasil operasi perusahaan selam satu periode, misalkan setahun, atau triwulan.
Ada beberapa cara untuk mengevaluasi kinerja sebuah perusahaan. Salah satunya adalah melakukan analisa laporan keuangan (finansial statment). berikut adalah urutan menganalisis laporan keuangan dalam tiga langkah :
1. Pelajari dari Neraca dan Laporan Rugi/Laba.
2. Lakukan analisis terhadap Laporan Arus Kas.
3. Lakukan pengujian hubungan antara Neraca dengan Laporan Rugi/Laba dengan menggunakan rasio-rasio. Bagi Anda yang membutuhkan jasa audit atau analisa laporan keuangan, dapat menjadikan analisis laporan keuangan Jakarta sebagai referensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar